Translate

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch

RussianPortugueseJapaneseKoreanArabic Chinese Simplified

Selasa, 12 Februari 2013

Akhirnya Harapan Itu Terjawab Setelah 19 Tahun Menunggu

Akhirnya Harapan Itu Terjawab Setelah 19 Tahun Menunggu
Bantuan Kaki Palsu
Bagi sebagian orang,  menunggu adalah hal yang paling membosankan. Tak jarang kata-kata “sabar itu ada batasnya” sering terdengar di telinga kita. Tapi apa benar kata-kata tersebut? Yang pasti bagi Ibu Sofi’ah Ma’ful atau biasa di sapa Ibu Sopi, kesabaran tiada batasnya. Kesabaran disertai keikhlasan adalah kebahagiaan karena menerima apa yang Alloh ‘skenariokan’ padanya. Kesabaran yang ditambah niat pantang menyerah adalah semangat membara untuk terus membantu suami menghidupi keluarganya. Walau beliau seorang disabilitas. Yang kehilangan kaki kanannya akibat menderita tumor ganas.

Bagi sebagian orang,  menunggu adalah hal yang paling membosankan. Tak jarang kata-kata “sabar itu ada batasnya” sering terdengar di telinga kita. Tapi apa benar kata-kata tersebut? Yang pasti bagi Ibu Sofi’ah Ma’ful atau biasa di sapa Ibu Sopi, kesabaran tiada batasnya. Kesabaran disertai keikhlasan adalah kebahagiaan karena menerima apa yang Alloh ‘skenariokan’ padanya. Kesabaran yang ditambah niat pantang menyerah adalah semangat membara untuk terus membantu suami menghidupi keluarganya. Walau beliau seorang disabilitas. Yang kehilangan kaki kanannya akibat menderita tumor ganas.
Ya Alloh..berikan lah selalu kesehatan, ampunan, rezeki halal lagi baik yang tiada terputus untuk beliau dan keluarganya. Beliau yang tak kenal lelah bekerja di pabrik, jualan sayuran, gado-gado dan nasi uduk demi anak-anaknya walau ‘sang tumor’ menggerogotinya. Beliau yang selalu berpikir apalagi yang bisa Ia lakukan untuk menyekolahkan anak-anaknya walau satu kakinya telah ‘tenggelam’ di dasar tanah.
Pembaca yang budiman, di rumahnya yang sejuk dan sederhana (di Desa Jampang Kecamatan Kemang, Kab. Bogor), tim, yang terdiri dari Institut Kemandirian (IK) DD dan sahabat-sahabat dari Rumah Produksi Kaki Palsu (RPKP) mendatangi Ibu Sopi. Disambut Pak Gunawan selaku Ketua RT setempat, tim menyerahkan 1 unit kaki palsu gratis kepada Ibu Sopi. Yang dananya bersumber dari muzakki yang disalurkan ke Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa. Kaki palsu tersebut dibuat oleh Rumah Produksi Kaki Palsu (RPKP) yang merupakan satu diantara kelompok binaan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. Bagi masyarakat yang membutuhkan kaki palsu, bisa segera menghubungi RPKP. Berdasarkan penuturan Pak Wili, MarKom Departement IK-DD, “silahkan bagi masyarakat yang butuh kaki palsu tapi dananya belum mencukupi, bisa menghubungi kami”.
“Alhamdulillah ya Alloh…terima kasih untuk semua kru Dompet Dhuafa yang bantu Saya punya kaki lagi” syukurnya pada sang pemilik alam. Berterima kasih lah pada Alloh dan para muzakki, Bu, bukan pada kami. 11 Desember 2012, langit sore di Bogor semakin redup. Saatnya tim undur diri. Subhanalloh, hikmah yang luar biasa. Dan 3 kata yang mungkin bisa mewakili hikmah tersebut ; sabar, ikhlas dan tidak menyerah.


0 komentar:

Posting Komentar